Rujak Soto Banyuwangi, Kuliner Nyentrik Dengan Sejarah dan Rasa Berlapis
Temukan kelezatan Rujak Soto Banyuwangi, kuliner nyentrik yang memadukan rujak sayur segar dengan kuah soto babat gurih.

Dari sejarah kreatif warga Banyuwangi hingga warung-legendaris yang menjaga resep turun-temurun, satu mangkuk menghadirkan ledakan rasa manis, pedas, dan gurih sekaligus.
Berikut ini MAKAN-MAKAN akan memberikan informasi tentang Rujak Soto khas Banyuwangi di erah kekinian.
Sejarah Rujak Soto Khas Banyuwangi
Rujak soto berasal dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dan diyakini lahir dari kebiasaan warga yang gemar menyantap rujak cingur serta soto secara terpisah. Keinginan untuk menggabungkan dua makanan favorit tersebut melahirkan ide menyiram rujak sayur dengan kuah soto babat yang gurih.
Sejarah pastinya tidak tercatat jelas, namun sejumlah sumber menyebut rujak soto mulai dikenal luas sekitar 1980-an sebagai hasil kreativitas penjual dan penikmat rujak di Banyuwangi. Seiring waktu, komponen cingur yang dulu kerap digunakan berangsur dihilangkan.
Kini, rujak soto diakui sebagai kuliner khas Banyuwangi dan telah didaftarkan sebagai kekayaan budaya kuliner daerah. Status tersebut memperkuat posisinya sebagai ikon gastronomi yang perlu dilestarikan sekaligus dipromosikan ke tingkat nasional.
Kenikmatan Berlapis Dalam Satu Mangkuk
Dalam satu porsi rujak soto, terdapat rujak sayur yang terdiri dari irisan mentimun, tauge, kangkung rebus lontong, tempe dan tahu goreng, serta telur rebus sesuai selera. Semua bahan tersebut disiram dengan bumbu rujak kacang yang diulek bersama gula merah, cabai rawit, garam, terasi, petis, dan pisang batu atau pisang klutuk sebagai ciri khas Banyuwangi.
Setelah bumbu rujak dan isiannya tertata di mangkuk, barulah kuah soto kuning panas dituangkan hingga merendam hampir seluruh isi. Kuah soto biasanya dibuat dari rebusan daging sapi, babat, atau jeroan dengan bumbu bawang putih, kunyit, jahe, kemiri, merica, serai, dan daun jeruk.
Saat disantap, lidah akan merasakan ledakan rasa berlapis: manis dan pedas dari bumbu rujak, gurih dan hangat dari kuah soto, serta tekstur renyah-lembut dari sayur dan gorengan. Tambahan kerupuk, terutama kerupuk udang atau kerupuk puli, sering dijadikan pelengkap yang menambah sensasi kriuk di setiap suapan.
Baca Juga: Bagea, Kelezatan Renyah Warisan Nusantara Dari Sulawesi Tenggara
Makna dan Tradisi di Balik Kuliner Nyentrik

Bagi warga Banyuwangi, rujak soto bukan sekadar kuliner nyentrik yang memadukan dua menu. Hidangan ini dianggap merepresentasikan keberanian untuk bereksperimen dan menyatukan perbedaan menjadi satu keselarasan rasa. Dua kuliner dengan karakter kuat rujak dan soto diikat dalam satu mangkuk tanpa saling mendominasi, justru saling melengkapi.
Rujak soto sering hadir dalam momen kebersamaan keluarga maupun acara kumpul warga, terutama di warung-warung tradisional yang sudah berjualan puluhan tahun. Suasana hangat tercipta saat pengunjung duduk berjajar di bangku kayu sederhana sambil menunggu pesanan diracik di depan mata.
Pengakuan resmi sebagai kekayaan budaya komunal mendorong berbagai pihak. Untuk menjaga orisinalitas dan kualitas rujak soto di tengah gempuran tren kuliner modern. Upaya pelestarian ini mencakup pendampingan usaha kecil, promosi melalui festival, hingga edukasi generasi muda tentang pentingnya mempertahankan resep tradisional.
Rujak Soto di Mata Wisatawan
Bagi wisatawan, rujak soto sering disebut sebagai menu wajib coba ketika singgah di Banyuwangi sebelum melanjutkan perjalanan ke destinasi seperti Kawah Ijen atau Taman Nasional Alas Purwo. Banyak yang awalnya ragu karena kombinasi namanya terdengar aneh, tetapi justru ketagihan setelah suapan pertama.
Warung-warung rujak soto legendaris biasanya selalu ramai saat jam makan siang, dipadati warga lokal dan pendatang. Harga yang relatif terjangkau membuatnya mudah diakses berbagai kalangan, dari pelajar hingga wisatawan asing yang penasaran dengan kuliner autentik.
Dengan karakter rasa yang kuat dan cerita budaya yang kaya. Rujak soto pelan-pelan menempatkan diri sejajar dengan kuliner Jawa Timur lain yang sudah lebih dulu populer.
Manfaatkan waktu Anda untuk mengeksplorisasi ulasan menarik lainnya mengenai kuliner hanya di MAKAN-MAKAN.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Utama dari id.wikipedia.org
- Gambar Kedua dari indonesiakaya.com
