Kerak Telor, Makanan Legendaris yang Selalu Enak Dicicipi

Bagikan

Kerak Telor bukan hanya makanan biasa. Ia adalah warisan rasa, pengingat akan budaya, dan simbol dari kuliner Betawi yang patut dibanggakan.

Kerak Telor, Makanan Legendaris yang Selalu Enak Dicicipi
Makanan tradisional ini bukan sekadar sajian pinggir jalania adalah bagian dari identitas budaya Betawi yang lekat dengan sejarah, tradisi, dan tentu saja, rasa yang tak terlupakan. Kerak Telor bukanlah makanan yang rumit. Tapi justru dalam kesederhanaannya, terdapat keunikan dan kekuatan rasa yang sulit ditandingi oleh makanan modern manapun.

tebak skor hadiah pulsa  

Asal-Usul Kerak Telor

Kerak Telor berasal dari Jakarta, lebih tepatnya dari budaya masyarakat Betawi. Sejak zaman kolonial Belanda, makanan ini sudah dijual di berbagai sudut kota. Bahkan, dahulu makanan ini disebut sebagai sajian mewah yang hanya disajikan di acara-acara penting atau pesta besar orang-orang Belanda.

Yang membuat Kerak Telor istimewa bukan hanya karena cita rasanya, tapi juga karena proses pembuatannya yang khas. Penjual Kerak Telor biasanya memasaknya di atas tungku arang, menggunakan wajan kecil tanpa gagang.

Setelah bahan-bahan dicampur dan dimasukkan ke dalam wajan, penjual akan membalik wajan itu menghadap bara api. Proses ini menciptakan kerak tipis yang garing di bagian bawah, sementara bagian atasnya tetap lembut dan gurih. Itulah kenapa dinamakan “kerak” telor.

Sensasi Rasa yang Sulit Dilupakan

Apa yang membuat Kerak Telor begitu menggoda? Jawabannya ada pada kombinasi rasa dan tekstur yang sempurna. Gurihnya telur yang menyatu dengan beras ketan yang pulen, ditambah renyahnya serundeng dan aroma khas ebi sangrai, menjadikan makanan ini benar-benar menggugah selera.

Ketika pertama kali menggigit, kita akan merasakan bagian bawah kerak yang sedikit garing, lalu disusul oleh tekstur lembut dari ketan dan telur. Rasa gurih dan sedikit asin dari ebi berpadu dengan manisnya serundeng, memberikan sensasi unik yang membuat lidah bergoyang. Ini adalah makanan yang bisa membuat siapa saja ketagihan setelah sekali mencobanya.

Baca Juga: 

Cara Menikmati Kerak Telor Agar Makin Nikmat

Cara Menikmati Kerak Telor Agar Makin Nikmat
Meskipun tampak sederhana, ada beberapa tips agar pengalaman makan Kerak Telor jadi lebih istimewa:

  • Makan Saat Masih Panas: Kerak Telor paling enak dimakan langsung setelah matang. Saat itu, bagian keraknya masih renyah dan wangi telurnya masih sangat terasa.
  • Tambahkan Bawang Goreng Secukupnya: Biasanya penjual akan menaburkan bawang goreng di atasnya. Jangan ragu minta tambahan! Aroma dan teksturnya menambah cita rasa gurih yang kuat.
  • Pasangkan dengan Minuman Dingin Tradisional: Coba nikmati Kerak Telor bersama es cendol atau es selasih. Kombinasi rasa gurih dan manis ini akan membuat lidah Anda dimanjakan.
  • Cicipi di Tempat Asalnya: Jika ingin merasakan sensasi asli Kerak Telor, cobalah mencicipinya di kawasan Kota Tua Jakarta, Monas, atau PRJ. Di tempat-tempat ini, atmosfer dan suasananya ikut mendukung pengalaman kuliner Anda.

Daya Tarik yang Terus Bertahan

Di tengah gempuran makanan cepat saji dan tren kuliner modern, Kerak Telor tetap bertahan. Kita masih bisa menemukannya di berbagai festival budaya, acara rakyat, hingga sudut-sudut kota tua Jakarta.

Makanan ini menjadi bintang utama di acara Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang rutin digelar setiap tahun. Bahkan, banyak wisatawan asing yang penasaran dan jatuh cinta setelah mencicipinya.

Mungkin salah satu alasan mengapa Kerak Telor tak pernah sepi penggemar adalah karena sensasi “nostalgia” yang dibawanya. Makanan ini seakan mengajak kita kembali ke masa lalu, ke suasana Jakarta tempo dulu yang penuh warna dan kehangatan. Baunya yang khas langsung menciptakan suasana nyaman, seperti berada di rumah sendiri.

Simak dan ikuti terus informasi yang lebih menarik perkembangan tentang wisata-wisata yang ada di dunia hanya di MAKAN MAKAN.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Utama dari nowbali.co.id

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *