Review Korean BBQ – Sebuah Perayaan Rasa dan Kebersamaan Memanggang
Korean BBQ (KBBQ), atau dalam bahasa Korea disebut “Gogi-Gui” (고기구이) yang berarti “daging panggang,” bukan sekadar cara memasak.
Melainkan sebuah perayaan kuliner yang memadukan cita rasa khas Korea, teknik memanggang yang unik, dan tradisi berbagi makanan yang hangat. Dibawah ini MAKAN-MAKAN akan membahas pengalaman sosial yang memanjakan indra dan mempererat hubungan, menjadikannya salah satu hidangan Korea yang paling populer di seluruh dunia.
Perjalanan Kuliner Melalui Waktu
Sejarah Korean BBQ membentang berabad-abad, dengan akarnya pada era Goguryeo (37 SM – 668 M). Pada masa ini, hidangan bernama maekjeok, yang terdiri dari daging yang ditusuk, dinikmati. Hidangan kuno ini berevolusi dari waktu ke waktu, yang akhirnya mengarah ke Korean BBQ yang kita kenal sekarang.
Selama Dinasti Joseon (1392–1910), daging sapi panggang, yang dikenal sebagai Neobiani, menjadi favorit di kalangan keluarga kerajaan. Hidangan ini terus berkembang melalui berbagai era sejarah Korea, dibentuk oleh faktor-faktor seperti komersialisasi daging sapi, penjajahan Jepang, dan Perang Korea.
Bulgogi, salah satu jenis Korean BBQ yang paling terkenal, mendapatkan popularitas luas pada tahun 1950-an. Dengan diperkenalkannya mesin pengiris dari militer AS, yang memungkinkan irisan daging yang lebih tipis yang matang lebih cepat.
Seni Memanggang
Korean BBQ melibatkan memanggang daging, biasanya daging sapi, babi, atau ayam, di atas panggangan gas atau arang, seringkali dibangun di meja makan itu sendiri. Restoran tanpa panggangan built-in dapat menyediakan kompor portabel untuk digunakan pelanggan di meja mereka. Bentuk KBBQ yang paling representatif adalah bulgogi, terbuat dari sirloin atau tenderloin daging sapi yang diiris tipis dan diasinkan.
Pilihan populer lainnya adalah galbi, yang terdiri dari iga pendek daging sapi yang diasinkan. Berbagai hidangan daging yang diasinkan dan tidak diasinkan lainnya juga termasuk dalam payung KBBQ. Pilihan tidak diasinkan yang populer termasuk Chadolbagi, irisan tipis sandung lamur daging sapi yang matang dengan cepat, dan Samgyeopsal, strip tebal perut babi tanpa garam.
Simfoni Rasa dan Tekstur
Bumbu marinasi memainkan peran penting dalam Korean BBQ, menanamkan daging dengan campuran rasa manis, gurih, dan umami yang kompleks. Bulgogi, misalnya, diasinkan dengan kecap, gula, jahe, daun bawang, minyak wijen, bawang putih, dan merica. Buah pir juga secara tradisional digunakan untuk melunakkan daging, sementara buah-buahan lain seperti kiwi dan nanas telah menjadi tambahan yang populer.
Galbi diasinkan dalam saus yang mungkin termasuk mirin, kecap, air, bawang putih, gula merah, gula, dan irisan bawang. Penggunaan arang untuk memanggang diyakini dapat meningkatkan rasa galbi. Rasanya biasanya lebih enak jika Dwaeji bulgogi, atau daging babi pedas, diasinkan dalam saus berdasarkan gochujang dan/atau gochu garu (bubuk cabai Korea).
Baca Juga:
Pengalaman Banchan
Karakteristik yang menentukan dari Korean BBQ adalah rangkaian banchan (lauk) yang menyertai hidangan. Lauk ini menawarkan berbagai rasa dan tekstur, melengkapi daging panggang. Banchan yang umum termasuk kimchi, kubis yang difermentasi pedas, dan pajeori, salad daun bawang.
Pilihan populer lainnya adalah lauk bayam (sigeumchi namul), omelet gulung telur (gyeran-mari), salad lobak pedas (mu saengchae), dan soufflé telur kukus (gyeran-jjim). Banchan memainkan peran penting dalam masakan Korea, menyertai setiap hidangan dan menawarkan berbagai gaya persiapan. Termasuk fermentasi dan acar, direbus yang dibumbui ringan, direbus, ditumis atau digoreng, atau dikukus.
Seni Membungkus
Aspek utama dalam menikmati Korean BBQ adalah seni membungkus daging panggang dengan berbagai pelengkap. Ini melibatkan pengambilan daun selada atau perilla dan menambahkan daging yang dimasak, bersama dengan bumbu seperti pajeori dan ssamjang (pasta pedas yang terbuat dari doenjang yang dicampur dengan gochujang).
Beberapa orang lebih suka menggunakan kertas nasi atau irisan lobak daikon acar sebagai pembungkus. Metode ini memungkinkan pengunjung untuk menyesuaikan setiap gigitan, menciptakan perpaduan rasa dan tekstur yang harmonis.
Urusan Sosial dan Komunal
Lebih dari sekadar makanan, Korean BBQ adalah pengalaman sosial. Tindakan memanggang daging bersama-sama di meja menumbuhkan rasa koneksi dan persahabatan. Pengunjung sering berbagi tanggung jawab memasak dan mengoper daging yang dimasak, memungkinkan semua orang untuk berpartisipasi dan menikmati pengalaman.
Korean BBQ sering dipadukan dengan minuman beralkohol seperti bir, soju, makgeolli, atau anggur, yang semakin meningkatkan suasana sosial. Simak dan ikuti terus informasi yang lebih menarik perkembangan tentang wisata-wisata yang ada di dunia hanya di MAKAN MAKAN.