Kue Lidah Kucing, Camilan Renyah dengan Cita Rasa Elegan
Kue lidah kucing adalah salah satu jenis camilan kue kering yang memiliki bentuk tipis dan panjang menyerupai lidah kucing.
Kue ini sangat populer di Indonesia, terutama saat momen Lebaran, Natal, atau perayaan khusus lainnya. Dibalik tampilannya yang sederhana, kue lidah kucing memiliki cita rasa khas yang membuatnya digemari oleh berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa. MAKAN-MAKAN akan membahas lebih dalam lagi mengenai Kue Lidah Kucing.
Sejarah dan Asal-Usul Kue Lidah Kucing
Kue lidah kucing merupakan adaptasi dari resep Eropa, tepatnya dari Belanda, yang dikenal dengan nama katte tong. Saat masa kolonial, resep ini dibawa ke Indonesia dan kemudian berkembang sesuai dengan selera lokal. Meskipun berasal dari luar negeri, lidah kucing telah menjadi bagian tak terpisahkan dari ragam kue tradisional Indonesia.
Kue ini awalnya disajikan sebagai pendamping teh atau kopi di kalangan bangsawan, namun kini dapat dengan mudah ditemukan di toko kue, pasar modern, hingga UMKM rumahan. Keistimewaannya terletak pada teksturnya yang sangat tipis namun tetap renyah, serta cita rasanya yang ringan dan tidak membuat enek.
Bahan dan Cara Membuat Kue Lidah Kucing
Untuk membuat kue lidah kucing, bahan yang digunakan cukup sederhana dan mudah ditemukan. Beberapa bahan utama yang umum digunakan antara lain:
-
Mentega atau margarin
-
Gula halus
-
Putih telur
-
Tepung terigu
-
Tepung maizena
-
Vanila
Proses pembuatannya dimulai dengan mengocok mentega dan gula hingga lembut, kemudian menambahkan putih telur dan bahan kering secara bertahap. Adonan yang sudah jadi dimasukkan ke dalam plastik segitiga dan disemprotkan ke loyang khusus lidah kucing yang bentuknya cekung dan memanjang.
Kue dipanggang dalam suhu rendah agar tidak mudah gosong, biasanya sekitar 150°C selama 15–20 menit atau hingga keemasan. Kunci dari keberhasilan kue ini adalah ketepatan suhu dan waktu pemanggangan, serta ketebalan adonan saat dituangkan.
Baca Juga: Menikmati Kelezatan Kuliner Sate Ayam Madura Khas Indonesia
Variasi Rasa dan Inovasi Modern
Seiring berkembangnya tren kuliner, kue lidah kucing pun mengalami banyak inovasi. Tidak hanya berwarna kuning keemasan dengan rasa original, kini banyak dijumpai lidah kucing dengan berbagai rasa dan warna, seperti:
-
Lidah kucing cokelat
-
Lidah kucing pandan
-
Lidah kucing rainbow (warna-warni)
-
Lidah kucing keju
-
Lidah kucing green tea (matcha)
Ada pula lidah kucing yang dilapisi cokelat di salah satu sisinya atau ditaburi kacang dan topping lainnya. Inovasi ini membuat lidah kucing semakin menarik, tidak hanya dari segi rasa, tetapi juga tampilannya yang cocok dijadikan hampers atau oleh-oleh.
Tips Menyimpan dan Menyajikan
Agar kue lidah kucing tetap renyah dan tahan lama, penyimpanan yang tepat sangat penting. Simpan kue dalam toples kedap udara dan jauhkan dari paparan sinar matahari langsung atau tempat lembap. Jika disimpan dengan baik, kue ini bisa bertahan hingga 2–3 minggu tanpa mengurangi kualitas rasa dan teksturnya.
Untuk penyajian, kue ini cocok disantap bersama teh hangat, kopi, atau susu. Karena ukurannya kecil dan ringan, lidah kucing juga menjadi pilihan favorit saat berkumpul bersama keluarga, arisan, atau sebagai camilan ringan di kantor.
Alasan Lidah Kucing Tetap Jadi Favorit
Kue lidah kucing tetap menjadi favorit karena teksturnya yang unik dan cita rasa yang tidak membosankan. Kombinasi renyah di luar dan lembut di dalam memberikan sensasi berbeda dibandingkan kue kering lainnya. Selain itu, tampilannya yang tipis dan elegan membuatnya terlihat eksklusif dan cocok untuk berbagai acara.
Selain cocok dijadikan suguhan tamu, lidah kucing juga sangat digemari sebagai ide usaha kuliner rumahan. Biaya produksinya tidak terlalu tinggi, namun memiliki nilai jual yang baik, terutama saat momen hari raya atau musim hadiah.
Manfaatkan waktu anda untuk mengeksplorisasi ulasan menarik lainnya mengenai makanan hanya di MAKAN-MAKAN.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari liputan6.com
- Gambar kedua dari palpos.bacakoran.co
