Nikmatnya Dodol Garut, Kelezatan Tradisional Dari Jawa Barat
Dodol Garut adalah camilan manis khas Indonesia yang merupakan ikon kuliner dari wilayah Garut, Jawa Barat.

Makanan tradisional ini dikenal dengan teksturnya yang kenyal, manis, legit, dan sering disajikan pada acara-acara khusus serta perayaan. Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran MAKAN-MAKAN.
Sejarah dan Asal-Usul Dodol Garut
Dodol Garut merupakan panganan manis tradisional yang berasal dari Garut, Jawa Barat. Dodol ini diyakini muncul pada abad ke-19 dan menjadi salah satu ikon kuliner khas daerah tersebut. Bahan utama yang digunakan adalah ketan, gula kelapa, dan santan, yang menjadi ciri khas rasanya.
Industri dodol di Kabupaten Garut mulai berkembang sekitar tahun 1926. Salah satu pelopornya adalah Karsinah, yang membuat dodol dengan bahan sederhana seperti tepung beras ketan, susu, gula putih, dan santan kelapa tanpa pengawet. Keaslian resep inilah yang membuat Dodol Garut tetap populer hingga kini.
Seiring berjalannya waktu, muncul banyak pengusaha dodol lain, khususnya pada tahun 1950-an. Dodol Garut tidak hanya dikenal sebagai makanan lezat tetapi juga memiliki nilai simbolis dalam budaya lokal. Panganan ini kerap digunakan dalam perayaan tradisional dan upacara adat, menegaskan posisinya sebagai bagian dari identitas masyarakat Garut.
Keunikan dan Ciri Khas Dodol Garut
Keunikan Dodol Garut terletak pada bahan baku utama dan proses pengolahannya. Kombinasi ketan dan kelapa memberikan tekstur kenyal yang khas serta aroma yang harum. Rasanya pun berbeda dengan dodol dari daerah lain di Indonesia.
Ciri khas Dodol Garut terlihat dari warna cokelat alami yang dihasilkan gula aren. Teksturnya kenyal dan lengket menjadi daya tarik tersendiri bagi penggemar makanan tradisional. Selain itu, rasa manisnya pas, tidak berlebihan, sehingga cocok dinikmati semua kalangan.
Selain bentuk dan warna, Dodol Garut juga memiliki variasi rasa yang semakin beragam. Perpaduan bahan tradisional dengan inovasi modern membuat dodol ini bisa dinikmati dalam berbagai varian, mulai dari rasa klasik hingga rasa buah-buahan yang segar dan unik.
Baca Juga: Tahu Petis, Jajanan Tradisional Khas Semarang Yang Menggoda Selera
Proses Pembuatan Dodol Garut

Pembuatan Dodol Garut dimulai dengan merebus bahan utama, yaitu tepung beras ketan, gula merah aren, dan santan kelapa, hingga kental dan berminyak. Proses ini membutuhkan waktu 7-8 jam agar adonan matang sempurna.
Selama pemanasan, adonan harus terus-menerus diaduk agar panas merata dan tidak gosong. Teknik pengadukan ini juga memengaruhi tekstur akhir dodol, membuatnya kenyal dan mudah dipotong setelah dingin. Pada awalnya, pengadukan dilakukan secara manual menggunakan kuali besar.
Dengan hadirnya mesin pengaduk dodol, proses menjadi lebih efisien. Waktu memasak berkurang menjadi sekitar 3 jam, tenaga yang dibutuhkan lebih sedikit, dan produksi bisa meningkat dua kali lipat. Inovasi ini membantu pengusaha dodol Garut memenuhi permintaan pasar yang semakin tinggi.
Variasi Rasa Dodol Garut
Seiring perkembangan zaman, Dodol Garut mengalami banyak modifikasi rasa. Selain dodol klasik, kini tersedia berbagai varian berbahan buah atau sayuran, seperti kentang, nanas, sirsak, waluh, durian, hingga srikaya.
Dodol Zebra menjadi salah satu inovasi yang populer, dengan tekstur lebih lengket dan motif seperti kuda zebra. Varian buah memberikan rasa asam-manis yang segar, meski teksturnya sedikit lebih lembek dibanding dodol tradisional.
Selain itu, ada juga dodol wijen dan dodol kacang yang kaya akan cita rasa. Dodol wijen diberi taburan wijen, sedangkan dodol kacang dicampur dengan kacang hijau atau merah yang telah direbus dan dihaluskan, menambah kelezatan dan nilai gizi panganan ini.
Manfaatkan waktu anda untuk mengeksplorisasi ulasan menarik lainnya mengenai kuliner hanya di MAKAN-MAKAN.
